Jumat, 11 Februari 2011

PUDING COKLAT
Bahan :
4 bks agar-agar putih
1 kaleng susu kental manis coklat
45 gr coklat bubuk
350 gr gula pasir / secukupnya sesuai selera
sedikit garam
Cara Membuat :
1. Aduk rata susu kental manis, coklat bubuk, gula & garam (bukan diatas api)
2. Setelah campuran bahan diatas rata baru taruh diatas api, masak sampai
matang/mendidih
3. Matikan api, aduk adonan agar-agar hingga uap hilang (hangat kuku),
tuang ke dalam cetakan sambil disaring biar puding jadinya mulus,
bekukan
Note :
Puding ini rasanya coklat sekali, bagi yang suka agak manis, dapat disajikan dengan
vla.
Vla Vanilla
Bahan:
2 btr kuning telur
50 gr tepung Maizena
500 ml susu segar
75 gr gula pasir
1 sdm rhum / secukupnya sesuai s
Manisan Kolang-kaling
Bahan:
2 kg buah atap/kolang-kaling
2 liter air cucian beras *)
1, 5 liter air
4 lembar daun jeruk purut
2 lembar daun pandan, potong-potong
600 g gula pasir
pewarna merah

Cara membuat:
Cuci bersih kolang-kaling. Rendam kolang-kaling dalam air cucian beras selama 4 jam atau lebih agar lendir dan aroma asamnya hilang. Tiriskan.Bilas dengan air bersih, tiriskan kembali.
Rebus kolang-kaling bersama air, daun jeruk, dan daun pandan hingga mendidih.
Masukkan gula dan beri beberapa tetes pewarna merah. Masak terus hingga air berkurang dan kolang-kaling menjadi merah. Tiriskan kolang-kaling.
Jerangkan air siropnya hingga agak kental. Masukkan kembali kolang-kaling dan masak dengan api kecil hingga air siropnya habis atau hampir kering. Angkat.
Dinginkan. Taruh dalam wadah tertutup. Simpan dalam lemari es.

Untuk 2 kg

PUDING GELAS
Bahan :
1 bungkus (145 gram) puding PESTAA COKELAT KRIM. Rasa jeruk
500 ml air
250 gram koktil buah
cokelat masak serut, krim dan ceri merah

Cara membuat :
1. Siapkan 6 buah gelas bertangkai, isi dengan 2 sdm koktil buah, sisihkan
2. Disihkan 500 ml air, masukkan puding PESTAA COKELAT KRIM rasa
jeruk, masak selama 5 menit
3. Tuangkan kedalam gelas hingga ¾ penuh, hilangkan uap panasnya dan
dinginkan hingga mengeras.
4. Setelah dingin hias dengan krim, cokelat serut dan ceri merah.

Sajikan dingin untuk 6 gelas.

KULINER

DONAT
Bahan:
300 g tepung terigu
1/2 bks (5,5 g) ragi instan
3 kuning telur ayam, kocok
2 sdm margarin
150 ml susu cair hangat
minyak untuk menggoreng
Olesan:
100 g cokelat masak pekat, lelehkan
100 g meisjes/cokelat beras
Cara membuat:
-Campur tepung terigu dan ragi, aduk rata.
-Tambahkan telur dan maragarin sambil uleni hingga rata.
-Tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil uleni hingga kalis benar. Bulatkan adonan, taruh di tempat hangat selama 45 menit hingga mengembang dua kali semula.
-Kempiskan adonan, bagi menjadi 12 bagian. Bulatkan masing-masing lalu – bentuk dengan tangan hingga berlubang tengahnya.
- Taruh di loyang bersemir minyak dan biarkan selama 10 menit hingga mengembang.
-Panaskan minyak banyak di atas api kecil. Goreng donat hingga kecokelatan dan matang. Angkat, tiriskan dan dinginkan.
-Olesi permukaan tiap donat dengan cokelat leleh. Taburi dengan cokelat dan diamkan hingga mengeras. Sajikan.
Untuk 12 buah

DONAT EMPUK
Bahan A :
850 gr tepung terigu “Cakra” / tepung terigu Jepang (Komachi)
30 gr ragi instant
10 gr garam
600 ml air matang (kalo pake tepung cakra, kurangi 75 – 100 ml)
Bahan B :
125 gr gula pasir
100 gr telur
125 gr mentega putih / shortening
200 gr tepung terigu “cakra” / tepung terigu Jepang
10 gr garam
60 gr susu bubuk FC
Cara Membuat :
1. Aduk bahan A sampai rata, istirahatkan selama 90 menit diwadah
tertutup, jadikan sebagai bahan biang.
2. Campur adonan A dengan bahan B, lalu uleni sampai kalis. Lk. 10
menit. Istirahatkan diwadah tertutup selama 15 menit.
3. Gilas tipis adonan setebal lk. 1 cm, diamkan 10 menit, cetak
dengan cetakan bentuk donat, diamkan 10 menit lagi.
4. Goreng dalam minyak padat dengan api kcil saja hingga berwarna
kuning kecoklatan.
5. Angkat, dinginkan. Beri topping sesuai selera.

BROWNIS KUKUS
BAHAN :
170 gram dark cooking chocolate
75 gram margarin
2 butir telur
75 gram gula pasir
75 gram tepung terigu
Kacang Walnut
½ Sendok teh baking powder

cara membuat :
-Lelehkan dark cooking chocolate dan margarin.
-Kocok telur dan gula sampai larut.
-Masukkan tepung dan baking powder yang sudah diayak dan diaduk rata.
-Tambahkan cokelat cair dan margarin sambil diaduk rata.
-Tuang dalam loyang brownies yang dioles margarin dan dialasi kertas. Sisihkan.
-Panaskan kukusan dahulu setelah mendidih kemudian baru masukkan loyang brownies, sebelum ditutup, taruh kacang walnut yg sudah diiris tipis dan dioseng dengan Teflon (api kecil) agar tampak kecoklatan
-Kukus 30 menit dengan api kecil.
-Angkat keluarkan dari loyang, kemudian belah dengan pisau yg tajam
supaya jangan hancur, angkat bagian atasnya, kemudian isi tengahnya dengan coklat meses atau dark cooking coklat yg sudah diparut (sedikit saja dan merata) lalu satukan kembali dengan belahan atas brownies kukus.
-Tunggu dingin dan siap dihidangkan



BOLU KUKUS
Bahan:
• 5 butir kuning telur
• 4 putih telur
• 250 gram gula pasir
• 300 gram tepung terigu
• ½ sdt soda kue
• 175 cc air soda (Sprite/7Up)
• ½ sdt vanilla
• 1 sdm coklat bubuk untuk pewarna
• Cetakan Bolu Kukus
Cara Membuat:
• Alasi ± 20 cetakan bolu kukus dengan kertas roti lalu masukkan ke dalam panci kukus yang airnya sedang mendidih.
• Kocok telur, gula dan vanilla sampai kental dan naik lalu masukkan bergantian, ½ bagian tepung, ½ bagian air soda, begitu seterusnya sampai adonan habis, aduk rata. Ambil 5 sdm adonan, beri coklat bubuk, aduk rata.
• Tuang adonan ke dalam cetakan sampai hampir penuh lalu tambahkan 1-2 sdt adonan yang diberi coklat bubuk.
• Tutup panci kukusan, masak ± 20 menit dengan api besar tanpa membuka tutpnya. Kukus hingga matang dan merekah, selama ± 25 menit.
Untuk 20 bolu kukus.

Bahan Bolu keju:
200 g tepung terigu, ayak bersama
1 sdt baking powder
175 g margarin, lelehkan
10 butir telur ayam
150 g gula pasir
Bahan Olesan:
1 sdm gula bubuk
150 g keju Cheddar parut
1/2 sdm air jeruk lemon
150 g margarin
150 g mentega
200 g keju Cheddar parut, untuk taburan
Cara membuat bolu keju:
1. Bolu: Kocok telur dan gula hingga kental dan putih.
2. Masukkan tepung terigu secara bertahap bergantian dengan margarin leleh sambil aduk rata.
3. Tuang adonan dalam loyang 22x22x7 cm yang sudah disemir margarin. Ratakan.
4. Panggang dalam oven panas 180 C selama 50 menit hingga matang. Angkat.
5. Keluarkan dari loyang dan dinginkan.
6. Olesan: Kocok margarin, mentega dan gula hingga lembut.
7. Tambahkan keju dan air jeruk lemon, aduk rata.
8. Belah cake menjadi dua. Olesi bahan olesan hingga rata. Satukan bolu kembali.
9. Oelsi permukaan bolu dengan sisa Olesan. Taburi dengan keju.
10. Potong-potong, sajikan. Untuk 25 potong.
BOLU TART
Bahan Bolu Putih :
1. Telor 16
2. Terigu 2 gelas belimbing
3. Gula putih 1 gelas
4. Mentega 150 gr dicairkan
5. TBM 1 sendok makan
6. Susu bubuk 2 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok the
8. Vanili ½ sendok the
Cara Buat :
1. Gula, telor dan TBM dikocok hingga lembut (kira2 7 menit)
2. Masukkan terigu, susu, baking powder,vanili
3. Terakhir masukkan mentega cair
4. Panggang ke dalam cetakan untuk 2 loyang.
Bahan Bolu Coklat :
1. Telur 6
2. Gula ¾ gelas
3. Terigu 1 gelas
4. Susu bubuk 2 sendok makan
5. Mentega 100 gr dicairkan
6. TBM 1 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok teh
8. Coklat bubuk 3 sendok makan

Sabtu, 01 Januari 2011

Penyakit kuning

Tugas liver antara lain: menyimpan makanan terutama gula, lemak dan sedikit protein; membuat protein plasma (darah) dan zat pembeku darah; membuat air empedu – zat pencerna yang sangat penting – dari sel-sel darah merah yang sudah rusak; memusnahkan racun dan membentuk sel-sel darah merah pada bayi yang masih dalam kandungan.

Penyebab sakit liver karena adanya gangguan pada pencernaan. Gejalanya mungkin berupa sakit kuning (ikterus) dimana kulit dan putih mata menjadi kuning, karena adanya bilirubin yang berlebihan dalam plasma darah.

Bilirubin adalah zat warna yang diproduksi hati ketika sel-sel darah merah yang rusak diolah, dan biasanya bercampur dengan air empedu yang disimpan kantung empedu dan masuk ke dalam usus dan darah menyebabkan warna kulit dan putih mata menjadi kuning.

Penyakit kuning ini bermacam-macam, hepatitis (radang hati) dan sirosis (pengerasan hati) adalah beberapa diantaranya. Kedua jenis penyakit ini seringkali merupakan akibat dari penyalahgunaan alkohol. Ada pula jenis sakit kuning yang menyerang bayi baru lahir, namun tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Umumnya karena rusaknya sel-sel darah merah ekstra yang dibutuhkan bayi sesudah ia lahir.

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, maka dari itu mudah sekali menular. Jenis hepatitis juga beragam, antara lain hepatitis A, B dan C. Hepatitis A yang paling ringan, dapat sembuh total. Hepatitis B agak berat, setelah sembuh masih harus dilakukan kontrol rutin karena dikhawatirkan terjadi kambuhan. Sedangkan hepatitis C, ini merupakan jenis yang paling parah, harus dirawat di rumah sakit sampai benar-benar sembuh total.

Penderita hepatitis tidak dapat menjadi donor darah, karena cenderung menularkan penyakitnya melalui organisme yang terkandung dalam darah. Penderita penyakit kuning bisa menjadi donor darah bila penyakitnya disebabkan oleh infeksi bukan virus.

Dianjurkan untuk selalu melakukan diet sehat, baik makanan maupun minuman, serta minum air putih yang banyak sedikitnya 8 gelas sehari. Terutama bagi para pengonsumsi alkohol, obat-obatan ataupun jamu. Tidak ada salahnya untuk merawat tubuh sejak dini sebelum hal-hal yang tidak diinginkan mulai menghampiri.

Mulailah dengan berolah raga secara teratur atau melakukan perawatan intensif bila waktu anda tidak memungkinkan untuk olah raga. PENNASIA dapat merawat tubuh anda agar terhindar dari terkena penyakit tersebut di atas ataupun penyakit–penyakit lainnya.

Perawatan PENNASIA ini dilakukan dengan menggunakan metode dan alat-alat tertentu yang belum ada sebelumnya. Sekilas perawatan ini seperti pemijatan, namun tanpa menggunakan obat-obatan dalam menyembuhkan penyakit.

Senin, 01 November 2010

"CLAY"

BAHAN :
a. tepung terigu 70 gr
b. tepung tapioka 70 gr
c. tepung beras 70 gr
d. lem putih 180 gr

CARA BUAT
a. Csmpur tepung kemudian diayak
b. Csmpur tepung dengan lem kemudian uleni hingga rata
c. campur clay dengan warna yang diinginkan, kemudian aduk sampai merata

SUMBER : KREASI PLASTISIN
PENULIS : INDIRA


BAHAN
a. tepung maizena 20 gr
b. tepung tapioka 20 gr
c. tepung beras 20 gr
d. lem putih 50 gr
e. benzoat secukupnya ( pengawet kue )

CARA BUAT :
a. campur ketiga bahan tepung dan benzoat, kemudian tambahkan lem putih
b. uleni bahan - bahan tersebut sampai rata
c. teteskan warna yang kita inginkan dengan tusuk gigi
d. aduk bahan dan warna


BAHAN
a. tepung kanji
b. tepung terigu
c. tepung beras
d. pengawet kue ( natrium benzoat )
e. lem putih

CARA BUAT
a. tepung kanji, terigu, beras dicampur semua dengan perbandingan 1 : 1 : 1
b. tambahkan pengawet dan lem
c. uleni sampai kalis
d. campurkan pewarna

SUMBER : CLAY PAJANGAN LUCU DARI TEPUNG KUE
PENULIS : MONICA HARIJATI HARIBOENTORO


BAHAN
a. roti tawar
b. lem putih
c. minyak sayur

CARA BUAT
a. angin - anginkan roti agar tekturnya agak kering
b. sobek - sobek kecil campur dengan lem putih
c. uleni dalam plastik sampai agak kalis
d. tambahkan minyak sayur, uleni sampai kalis dan bisa dibentuk mulus

SUMBER : RECYCLED CRAFT ( kreasi baru dari barang bekas )
PENULIS : YENY HANDAJANI
PENERBIT : PRIMAMEDIA PUSTAKA


BAHAN
a. sabun mandi batangan
b. tepung terigu
c. garam
d. pewarna makanan

CARA BUAT
a. iris sabun menjadi potongan kecil, rendam diair hingga lembek kurang lebih 3 jam
b. lumatkan potongan kecil sabun dengan sendok
c. masukkan tepung terigu dan lem, aduk rata
d. masukan adonan yg masih lembek ke tepung terigu
e. uleni dan tekan - tekan adonan hingga kalis

SUMBER : KREASI DAUR ULANG MEMBUAT CLAY
PENULIS : HANNA PALUZI
PENERBIT : TIGA SERANGKAI

Rabu, 22 September 2010

DEMAM TIFOID



Definisi

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram negatif Salmonella typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut bermultiplikasi dalam sel fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah. (Darmowandowo, 2006)

Etiologi

Demam tifoid disebabkan oleh jenis salmonella tertentu yaitu s. Typhi, s. Paratyphi A, dan S. Paratyphi B dan kadang-kadang jenis salmonella yang lain. Demam yang disebabkan oleh s. Typhi cendrung untuk menjadi lebih berat daripada bentuk infeksi salmonella yng lain. (Ashkenazi et al, 2002)

Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang bersifat motil, tidak membentuk spora, dan tidak berkapsul. Kebanyakkan strain meragikan glukosa, manosa dan manitol untuk menghasilkan asam dan gas, tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Organisme salmonella tumbuh secara aerob dan mampu tumbuh secara anaerob fakultatif. Kebanyakan spesies resistent terhadap agen fisik namun dapat dibunuh dengan pemanasan sampai 54,4º C (130º F) selama 1 jam atau 60 º C (140 º F) selama 15 menit. Salmonella tetap dapat hidup pada suhu ruang dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dalam sampah, bahan makannan kering, agfen farmakeutika an bahan tinja. (Ashkenazi et al, 2002)

Salmonella memiliki antigen somatik O dan antigen flagella HH. Antigen O adlah komponen lipopolisakarida dinding sel yang stabil terhadap panas sedangkan antigen H adalah protein labil panas. (Ashkenazi et al, 2002)

Patogenesis

S. typhi masuk ketubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. (mansjoer, 2000) Setelah mencapai usus, Salmonella typhosa menembus ileum ditangkap oleh sel mononuklear, disusul bakteriemi I. Setelah berkembang biak di RES, terjadilah bakteriemi II (Darmowandowo, 2006).

Interaksi Salmonella dengan makrofag memunculkan mediator-mediator. Lokal (patch of payer) terjadi hiperplasi, nekrosis dan ulkus. Sistemik timbul gejala panas, instabilitas vaskuler, inisiasi sistem beku darah, depresi sumsum tulang dll (Darmowandowo, 2006)

Imunulogi. Humoral lokal, di usus diproduksi IgA sekretorik yang berfungsi mencegah melekatnya salmonella pada mukosa usus. Humoral sistemik, diproduksi IgM dan IgG untuk memudahkan fagositosis Salmonella oleh makrofag. Seluler berfungsi untuk membunuh Salmonalla intraseluler (Darmowandowo, 2006)

Gejala Klinis

Keluhan dan gejala Demam Tifoid tidak khas, dan bervariasi dari gejala seperti flu ringan sampai tampilan sakit berat dan fatal yang mengenai banyak sistem organ. Secara klinis gambaran penyakit Demam Tifoid berupa demam berkepanjangan, gangguan fungsi usus, dan keluhan susunan saraf pusat.

1.Panas lebih dari 7 hari, biasanya mulai dengan sumer yang makin hari makin meninggi, sehingga pada minggu ke 2 panas tinggi terus menerus terutama pada malam hari.
2.Gejala gstrointestinal dapat berupa obstipasi, diare, mual, muntah, dan kembung, hepatomegali, splenomegali dan lidah kotor tepi hiperemi.
3.Gejalah saraf sentral berupa delirium, apatis, somnolen, sopor, bahkan sampai koma.

(Darmowandowo, 2006)



Diagnosa

1.Amanesis
2.Tanda klinik
3.Laboratorik
1.Leukopenia, anesonofilia
2.Kultur empedu (+) : darah pada minggu I ( pada minggu II mungkin sudah
negatif); tinja minggu II, air kemih minggu III
3.Reaksi widal (+) : titer > 1/200. Biasanya baru positif pada minggu II,

pada stadium rekonvalescen titer makin meninggi
4.Identifikasi antigen : Elisa, PCR. IgM S typphi dengan Tubex TF cukup
akurat dengan
5. Identifikasi antibodi : Elisa, typhi dot dan typhi dot M


(Darmowandowo, 2006)

Diagnosa Banding

1. Influenza 6. Malaria

2. Bronchitis 7. Sepsis

3. Broncho Pneumonia 8. I.S.K

4. Gastroenteritis 9. Keganasan : – Leukemia

5. Tuberculosa – Lymphoma

(Darmowandowo, 2006)

Penatalaksanaan

Pengobatan penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit terdiri dari pengobatan suportif melipu+ti istirahat dan diet, medikamentosa, terapi penyulit (tergantung penyulit yang terjadi). Istirahat bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurag lebih selama 14 hari. Mobilisasi dilakukan bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien. (Mansjoer, 2001)

Diet dan terapi penunjuang dilakukan dengan pertama, pasien diberikan bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan tingkat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman. Juga perlu diberikan vitamin dan mineral untuk mendukung keadaan umum pasien. (Mansjoer, 2001)

Pada kasus perforasi intestinal dan renjatan septik diperlukan perawatan intensif dengan nutrisi parenteral total. Spektrum antibiotik maupun kombinasi beberapa obat yang bekerja secara sinergis dapat dipertimbangkan. Kortikosteroid perlu diberikan pada renjatan septik. (Mansjoer, 2001)



Pengobatan Medakamentosa

Obat-obat pilihan pertama adalah kloramfenikol, ampisilin/amoksisilin dan kotrimoksasol. Obat pilihan kedua adalah sefalosporin generasi III. Obat-obat pilihan ketiga adalah meropenem, azithromisin dan fluorokuinolon.

*Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali
pemberian, oral atau intravena, selama 14 hari. Bilamana terdapat indikasi
kontra pemberian kloramfenikol , diberi
*ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian,
intravena saat belum dapat minum obat, selama 21 hari, atau
*amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian,
oral/intravena selama 21 hari
*kotrimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kbBB/hari terbagi dalam 2-3 kali
pemberian, oral, selama 14 hari.

Pada kasus berat, dapat diberi seftriakson dengan dosis 50 mg/kg BB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kg BB/hari, sekali sehari, intravena, selama 5-7 hari. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah meropenem, azithromisin dan fluoroquinolon. (Darmowandowo, 2006)



Komplikasi

Komplikasi demam tifoid dapat dibagi di dalam :

1.Komplikasi intestinal
1.Perdarahan usus
2.Perforasi usus
3.Ileus paralitik
2.Komplikasi ekstraintetstinal
1.Komplikasi kardiovaskular: kegagalan sirkulasi perifer (renjatan/sepsis),
miokarditis, trombosis dan tromboflebitis.
2.Komplikasi darah: anemia hemolitik, trombositopenia dan atau koagulasi
intravaskular diseminata dan sindrom uremia hemoltilik.
3.Komplikasi paru: penuomonia, empiema dan peluritis.
4.Komplikasi hepar dan kandung kemih: hepatitis dan kolelitiasis.
5.Komplikasi ginjal: glomerulonefritis, pielonefritis dan perinefritis.
6.Komplikasi tulang: osteomielitis, periostitis, spondilitis dan artritis.
7.Komplikasi neuropsikiatrik: delirium, mengingismus, meningitis,
polineuritis perifer, sindrim Guillain-Barre, psikosis dan sindrom
katatonia.

Pada anak-anaka dengan demam paratifoid, komplikasi lebih jarang terjadi. Komplikasi lebih sering terjadi pada keadaan toksemia berat dan kelemahan umum, bila perawatan pasien kurang sempurna. (Mansjoer, 2001)



Penatalaksanaan Penyulit

Pengobatan penyulit tergantung macamnya. Untuk kasus berat dan dengan manifestasi nerologik menonjol, diberi Deksametason dosis tinggi dengan dosis awal 3 mg/kg BB, intravena perlahan (selama 30 menit). Kemudian disusul pemberian dengan dosis 1 mg/kg BB dengan tenggang waktu 6 jam sampai 7 kali pemberian. Tatalaksana bedah dilakukan pada kasus-kasus dengan penyulit perforasi usus. (Darmowandowo, 2006)



Pencegahan

Pencegahan demam tifoid diupayakan melalui berbagai cara: umum dan khusus/imunisasi. Termasuk cara umum antara lain adalah peningkatan higiene dan sanitasi karena perbaikan higiene dan sanitasi saja dapat menurunkan insidensi demam tifoid. (Penyediaan air bersih, pembuangan dan pengelolaan sampah). Menjaga kebersihan pribadi dan menjaga apa yang masuk mulut (diminum atau dimakan) tidak tercemar Salmonella typhi. Pemutusan rantai transmisi juga penting yaitu pengawasan terhadap penjual (keliling) minuman/makanan. (Darmowandowo, 2006)

Ada dua vaksin untuk mencegah demam tifoid. Yang pertama adalah vaksin yang diinaktivasi (kuman yang mati) yang diberikan secara injeksi. Yang kedua adalah vaksin yang dilemahkan (attenuated) yang diberikan secara oral. Pemberian vaksin tifoid secara rutin tidak direkomendasikan, vaksin tifoid hanta direkomendasikan untuk pelancong yang berkunjung ke tempat-tempat yang demam tifoid sering terjadi, orang yang kontak dengan penderita karier tifoid dan pekerja laboratorium. (Department of Health and human service, 2004)

Vaksin tifoid yang diinaktivasi (per injeksi) tidak boleh diberikan kepada anak-anak kurang dari dua tahun. Satu dosis sudah menyediakan proteksi, oleh karena itu haruslah diberikan sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum bepergian supaya memberikan waktu kepada vaksin untuk bekerja. Dosis ulangan diperlukan setiap dua tahun untuk orang-orang yang memiliki resiko terjangkit. (Department of Health and human service, 2004)

Vaksin tifoid yang dilemahkan (per oral) tidak boleh diberikan kepada anak-anak kurang dari 6 tahun. Empat dosis yang diberikan dua hari secara terpisah diperlukan untuk proteksi. Dosis terakhir harus diberikan sekurang-kurangnya satu minggu sebelum bepergian supaya memberikan waktu kepada vaksin untuk bekerja. Dosis ulangan diperlukan setiap 5 tahun untuk orang-orang yang masih memiliki resiko terjangkit. (Department of Health and human service, 2004)

Ada beberapa orang yang tidak boleh mendapatkan vaksin tifoid atau harus menunggu. Yang tidak boleh mendapatkan vaksin tifoid diinaktivasi (per injeksi) adalah orang yang memiliki reaksi yang berbahaya saat diberi dosis vaksin sebelumnya, maka ia tidak boleh mendapatkan vaksin dengan dosis lainnya. Orang yang tidak boleh mendapatkan vaksin tifoid yang dilemahkan (per oral) adalah : orang yang mengalami reaksi berbahaya saat diberi vaksin sebelumnya maka tidak boleh mendapatkan dosis lainnya, orang yang memiliki sistem imunitas yang lemah maka tidak boleh mendapatkan vaksin ini, mereka hanya boleh mendapatkan vaksin tifoid yang diinaktifasi, diantara mereka adalah penderita HIV/AIDS atau penyakit lain yang menyerang sistem imunitas, orang yang sedang mengalami pengobatan dengan obat-obatan yang mempengaruhi sistem imunitas tubuh semisal steroid selama 2 minggu atau lebih, penderita kanker dan orang yang mendapatkan perawatan kanker dengan sinar X atau obat-obatan. Vaksin tifoid oral tidak boleh diberikan dalam waktu 24 jam bersamaan dengan pemberian antibiotik. (Department of Health and human service, 2004)

Suatu vaksin, sebagaimana obat-obatan lainnya, bisa menyebabkan problem serius seperti reaksi alergi yang parah. Resiko suatu vaksin yang menyebabkan bahaya serius atau kematian sangatlah jarang terjadi. Problem serius dari kedua jenis vaksin tifoid sangatlah jarang. Pada vaksin tifoid yang diinaktivasi, reaksi ringan yang dapat terjadi adalah : demam (sekitar 1 orang per 100), sakit kepada (sekitar 3 orang per 100) kemerahan atau pembengkakan pada lokasi injeksi (sekitar 7 orang per 100). Pada vaksin tifoid yang dilemahkan, reaksi ringan yang dapat terjadi adalah demam atau sakit kepada (5 orang per 100), perut tidak enak, mual, muntah-muntah atau ruam-ruam (jarang terjadi). (Department of Health and human service, 2004)



Penderita dinyatakan sembuh

Gejala, tanda sudah hilang dan tidak ada komplikasi

Minggu, 08 Agustus 2010

Ceritaku

Aku seharusnya malu unkap semua ini.ini adalah sangat privasi bgku.tapi biarkan aku belajar menulis dan bercerita tentang diriku walau sesungguhnya banyak bahan cerita yang lebih menarik untuk di tuangkan disini...AKU HANYA INGIN TAHU "who am I???"
Bismillah...
aku sebenarnya tidak pendiam tp kehidupanlan yang membentukku seperti ini,aku lahir di dalam keluarga yang katakanlah "kejam" bagiku.aku dilahirkan dr seorang wanita yg sesungguhnya sangat aku cintai sampai kapanpun karena hanya beliau satu my mom.Aku harus menyayanginya.sejak kecil aku hidup di kebun luas milik kedua ortuku.Kebun yang sunyi...dikelilingi belantara...Pagi hari ku bangun dan aku selalu disuguhi semilirnya angin pagi yg menusuk tulang atau embun pagi yang berayun di ujung2 dedaunan atau kicau merdu burung2 pohon yang menyambut pagi dengan nyanyian merdunya seakan berujar "good morning..." atau hanya sekedar gerimis yg mendendangkan alunan sendu kehidupan ini.Aku bagai katak dalaidupkum tempurung!!! Aku hidup bersama kedua ortuku,hanya mereka berdua yang ada dalam hari2ku.aku tak mengenal kawan sebaya disekitar pondokku.ehm...miris memang tapi aku tak pernah menyesali jalan hidupku ini.Aku bahagia aku bangga karena itulah nikmat dari-Nya yang tak mungkin aku buang dan aku ulang kembali atau aku ganti dengan skenario kehidupan baru yang aku inginkan.Aku bangga karena mungkin tak semua orang bisa merasakn hidup sepertiku.tak semua orang bertahun tahun berkawan,berbicara dan berinteraksi dengan pohon,tanaman,binatang dan kesunyian alam.Aku bicara dengan mereka,aku bersahabat dengan mereka,aku bercerita kepada mereka,aku mengelus dan mencintai mereka bahkan aku bisa merasakan derita mereka.aku belajar dari mereka dan aku mempelajari mereka.Belajar Di ALAM itu lebih indah dan menakjubkan.I like that and it's my beautiful expriences.Remember forever!!!!
Orang tuaku sangat mencintaiku dan mencurahkan seluruh kasih sayang untukku.Ya mgkin karena aku anak bungsu (dari 8 bersaudara).Aku dimanja.Aku bangga kpd kedua orangtuaku,mereka mendidikku dengan baik walau mereka hanya pernah mencicipi pendidikan SR (tidak tamat,krn keadaan). aku tak kan pernah lupa ketika aku diajari bagaimna cara menuci pakaian atau piring,bagaimn menanan tanaman,bagaimna memtik cabe atau kopi di kebun,bagaimn mereka bisa membujukku menjaga pondok atau pance durian sendirian .Aku selalu mereka libatkan dalam kegiatan sehari2.aku diajari "MANDIRIII".Aku diajari "BERANI"aku diajari bagaimana belajar mengeja kehidupan.mereka jg tak pernah henti2nya menanamkan prinsip2 hidup dan semangat untuk merasakan hidup lebih baik suatu hari nanti atau hanya memberikan cita2 dan harapan di masa depan.aku takkan pernah lupa bagaimana my dad begitu hobi mendengsr dan mencari chanel lagu dangdut.Beliau senang sekali saat mendengar aku menyanyikan lagu "ADUH BUYUNG"atau selendang sutra.dia ingin sekali mendengarku menyanyikan lg tu dan berharap aku berani tampil di radio untuk cuap2..(lucu ya...?)ymungkin karena aku jarang berinteraksi dengan kawan sebayaku akhirnya aku selau merasa minder dan tidak pe-de....

BERSAMBUNNNNNNNNGGGGGG...........